Inspirasi kehidupan
Kehidupan masih bisa ada hingga saat ini salah satunya ditopang oleh inspirasi. Manusia menggerakkan berbagai aktivitas hidupnya dengan adanya inspirasi sehingga dari waktu ke waktu peradaban manusia berkembang semakin maju.
Inspirasi berkonotasi waktu masa depan meskipun ia dapat berasal dari masa lalu atau masa kini. Inspirasi dapat dipungut begitu saja karena sudah tersedia di kehidupan namun banyak juga yang harus dibuat agar dapat dipetik. Tuhan melalui alam ciptaannya telah menyediakan berlimpah inspirasi bagi umat manusia yang salah satu contoh terkenalnya adalah Sir Isaac Newton dengan buah apelnya sehingga hukum gravitasi dikenal manusia hingga kini. Meski demikian ada juga sejumlah individu yang dengan sadar atau tidak telah memberikan inspirasi bagi banyak manusia di muka bumi ini. Magnitude inspirasi yang dibuat individu-individu tersebut sangat beragam skalanya mulai dari kecil hingga sangat besar.
Menurut saya ada sejumlah individu Indonesia yang memberikan inspirasi bermagnitude besar bagi perkembangan bangsa ini. Dari sejumlah individu tersebut saya memilih beberapa yang dikemukakan di sini dan ini tidak berarti yang tidak disebut memiliki maginitude yang lebih kecil. Hal ini semata karena suyektivitas saya dalam memilih yang berdasarkan pada keterjangkauan inspirasi yang diberikan dalam dimensi lintasan waktu, efektivitas inspirasi bekerja di tataran pola pikir dan jarangnya individu tersebut diangkat ke permukaan perbincangan publik Indonesia.
Mochtar Lubis adalah individu yang memberi inspirasi tentang manusia Indonesia yang dikupas melalui bukunya Manusia Indonesia (sebuah pertanggungjawaban) terbitan Yayasan Idayu tahun 1981. Pengalamannya sebagai jurnalis yang berinteraksi dengan banyak sekali manusia Indonesia dari berbagai latar belakang sepanjang hayatnya membuat bobot analisis yang dituangkan dalam buku tersebut tidak dapat diabaikan begitu saja. Banyak pihak yang tersengat dengan isi buku tersebut namun setidaknya jika kita menyadari betapa carut marutnya kondisi bangsa Indonesia saat ini maka kita teringat bahwa hal itu tidak lepas dari karakter bangsa yang harus pertama-tama diakui untuk kemudian diupayakan perubahannya.
Banyak peristiwa dan pengalaman hidup mengajarkan bahwa untuk melakukan perbaikan maka terlebih dahulu adanya suatu pengakuan atau penerimaan akan keadaan sesungguhnya yang dialami setelah itu maka dilakukan serangkaian program perbaikan. Tetapi jika hal terdahulu itu tidak dilaksanakan maka akan sia-sia saja program perbaikan yang disusun bahkan dijalankan.
Mochtar Lubis telah menginspirasi adanya keterbukaan untuk mengakui dan menerima kenyataan hidup sebagai manusia Indonesia dengan segala keterbatasannya. Budaya yang bersifat menghambat bahkan destruktif perkembangan bangsa seharusnya ditinggalkan dan diganti dengan budaya yang sebaliknya. Banyak contoh sudah ada di dunia ini seperti bangsa Jepang, Jerman bahkan Cina yang mengalami perubahan budaya agar bangsanya semakin maju.
Soedjatmoko adalah pribadi yang tenang dengan pemikirannya yang dalam tentang budaya maupun sosial ekonomi masyarakat Indonesia bahkan tingkat dunia. Terlepas dari cap yang dilekatkan pemerintah orde baru sebagai seorang sosialis yang dekat dengan Sutan Syahrir, pendiri PSI (Partai Sosialis Indonesia), maka intelektualitas Soedjatmoko tidak pernah dapat diabaikan oleh siapapun dalam menginspirasi pemikiran-pemikiran kaum intelektual Indonesia generasi berikutnya.
Karya Soedjatmoko yang banyak menginspirasi manusia Indonesia adalah Dimensi Manusia dalam Pembangunan terbitan LP3ES tahun 1983. Koko, demikian panggilan akrabnya kerap mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dalam berbagai dikursus perubahan ekonomi, sosial maupun politik. Kiprahnya di tingkat internasional telah membawa nama Indonesia dihormati dalam berbagai forum terutama di lingkungan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tugas yang masih disandangnya saat meninggal dunia adalah Rektor Universitas PBB di Tokyo, Jepang.
Gunawan Mohamad adalah satu dari sejuta. Kata adalah medium bagi GM demikian panggilan teman-teman dekatnya membuat inspirasi bagi banyak manusia Indonesia. Melalui kolom Caping (Catatan Pinggir) pada terbitan majalah Tempo, GM telah banyak mengulas berbagai topik begitu dalam dan mengiang di benak pembacanya. Selain berolah pikir, tulisannya dalam Caping melayani kebutuhan rohani akan bahasa yang lugas dan menarik sehingga pembaca diperkaya dalam bahasa dan tutur kata yang mengekpresikan beragam suasana hati maupun pikiran. Ketrampilan mengolah kata sehingga menawan banyak pikiran pembacanya adalah akumulasi pengalaman yang telah dilatih bertahun dalam berbagai tatanan kondisi dan situasi hidup.
Menyentuh rasa kemanusiaan bangsa Indonesia dalam hidup kesehariannya telah dilakukan sangat luar biasa oleh Sindhunata SJ, seorang biarawan katolik, yang menginspirasi banyak orang melalui tulisan mengenai berbagai kehidupan orang biasa di berbagai belahan bumi Indonesia dari sudut pandang yang jarang dilirik orang kebanyakan. Membaca tulisan feature-nya akan menyadarkan kita semua bahwa hidup kita adalah tidak sendirian dan masih banyak orang yang harus diperhatikan agar rasa kemanusiaan semakin nyata tidak bersifat egois. Dengan memberi sesungguhnya kita telah menerima merupakan hal yang paradoks namun hal ini terlihat jelas dalam kehidupan sebagaimana diinspirasikan Sindhunata SJ seorang jurnalis sekaligus sastrawan yang berhasil menginterprestasikan kisah pewayangan Ramayana dalam bentuk baru hingga mampu berkomunikasi dengan peradaban manusia masa kini seperti tertuang dalam buku Anak Bajang Menggiring Angin.
Inspirasi yang telah didapat akan ditransformasikan menjadi keputusan yang akan mempengaruhi banyak orang. Keputusan yang baik diharapkan akan mendatangkan kemaslahatan bagi banyak manusia. Bahkan lebih jauh lagi inspirasi yang diperoleh dapat digunakan untuk melahirkan inspirasi baru yang memberikan magnitude lebih besar. Inspirasi tidak pernah berhenti dan terus dibuat oleh individu-individu yang memang mau memberikannya.
Kemampuan bukanlah isu utama dalam membuat inspirasi tetapi kemauan menjadi hal mendasar menggerakan roda-roda lainnya dalam diri seseorang untuk menghasilkan inspirasi bagi orang lain.
Inspirasi berkonotasi waktu masa depan meskipun ia dapat berasal dari masa lalu atau masa kini. Inspirasi dapat dipungut begitu saja karena sudah tersedia di kehidupan namun banyak juga yang harus dibuat agar dapat dipetik. Tuhan melalui alam ciptaannya telah menyediakan berlimpah inspirasi bagi umat manusia yang salah satu contoh terkenalnya adalah Sir Isaac Newton dengan buah apelnya sehingga hukum gravitasi dikenal manusia hingga kini. Meski demikian ada juga sejumlah individu yang dengan sadar atau tidak telah memberikan inspirasi bagi banyak manusia di muka bumi ini. Magnitude inspirasi yang dibuat individu-individu tersebut sangat beragam skalanya mulai dari kecil hingga sangat besar.
Menurut saya ada sejumlah individu Indonesia yang memberikan inspirasi bermagnitude besar bagi perkembangan bangsa ini. Dari sejumlah individu tersebut saya memilih beberapa yang dikemukakan di sini dan ini tidak berarti yang tidak disebut memiliki maginitude yang lebih kecil. Hal ini semata karena suyektivitas saya dalam memilih yang berdasarkan pada keterjangkauan inspirasi yang diberikan dalam dimensi lintasan waktu, efektivitas inspirasi bekerja di tataran pola pikir dan jarangnya individu tersebut diangkat ke permukaan perbincangan publik Indonesia.
Mochtar Lubis adalah individu yang memberi inspirasi tentang manusia Indonesia yang dikupas melalui bukunya Manusia Indonesia (sebuah pertanggungjawaban) terbitan Yayasan Idayu tahun 1981. Pengalamannya sebagai jurnalis yang berinteraksi dengan banyak sekali manusia Indonesia dari berbagai latar belakang sepanjang hayatnya membuat bobot analisis yang dituangkan dalam buku tersebut tidak dapat diabaikan begitu saja. Banyak pihak yang tersengat dengan isi buku tersebut namun setidaknya jika kita menyadari betapa carut marutnya kondisi bangsa Indonesia saat ini maka kita teringat bahwa hal itu tidak lepas dari karakter bangsa yang harus pertama-tama diakui untuk kemudian diupayakan perubahannya.
Banyak peristiwa dan pengalaman hidup mengajarkan bahwa untuk melakukan perbaikan maka terlebih dahulu adanya suatu pengakuan atau penerimaan akan keadaan sesungguhnya yang dialami setelah itu maka dilakukan serangkaian program perbaikan. Tetapi jika hal terdahulu itu tidak dilaksanakan maka akan sia-sia saja program perbaikan yang disusun bahkan dijalankan.
Mochtar Lubis telah menginspirasi adanya keterbukaan untuk mengakui dan menerima kenyataan hidup sebagai manusia Indonesia dengan segala keterbatasannya. Budaya yang bersifat menghambat bahkan destruktif perkembangan bangsa seharusnya ditinggalkan dan diganti dengan budaya yang sebaliknya. Banyak contoh sudah ada di dunia ini seperti bangsa Jepang, Jerman bahkan Cina yang mengalami perubahan budaya agar bangsanya semakin maju.
Soedjatmoko adalah pribadi yang tenang dengan pemikirannya yang dalam tentang budaya maupun sosial ekonomi masyarakat Indonesia bahkan tingkat dunia. Terlepas dari cap yang dilekatkan pemerintah orde baru sebagai seorang sosialis yang dekat dengan Sutan Syahrir, pendiri PSI (Partai Sosialis Indonesia), maka intelektualitas Soedjatmoko tidak pernah dapat diabaikan oleh siapapun dalam menginspirasi pemikiran-pemikiran kaum intelektual Indonesia generasi berikutnya.
Karya Soedjatmoko yang banyak menginspirasi manusia Indonesia adalah Dimensi Manusia dalam Pembangunan terbitan LP3ES tahun 1983. Koko, demikian panggilan akrabnya kerap mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan dalam berbagai dikursus perubahan ekonomi, sosial maupun politik. Kiprahnya di tingkat internasional telah membawa nama Indonesia dihormati dalam berbagai forum terutama di lingkungan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Tugas yang masih disandangnya saat meninggal dunia adalah Rektor Universitas PBB di Tokyo, Jepang.
Gunawan Mohamad adalah satu dari sejuta. Kata adalah medium bagi GM demikian panggilan teman-teman dekatnya membuat inspirasi bagi banyak manusia Indonesia. Melalui kolom Caping (Catatan Pinggir) pada terbitan majalah Tempo, GM telah banyak mengulas berbagai topik begitu dalam dan mengiang di benak pembacanya. Selain berolah pikir, tulisannya dalam Caping melayani kebutuhan rohani akan bahasa yang lugas dan menarik sehingga pembaca diperkaya dalam bahasa dan tutur kata yang mengekpresikan beragam suasana hati maupun pikiran. Ketrampilan mengolah kata sehingga menawan banyak pikiran pembacanya adalah akumulasi pengalaman yang telah dilatih bertahun dalam berbagai tatanan kondisi dan situasi hidup.
Menyentuh rasa kemanusiaan bangsa Indonesia dalam hidup kesehariannya telah dilakukan sangat luar biasa oleh Sindhunata SJ, seorang biarawan katolik, yang menginspirasi banyak orang melalui tulisan mengenai berbagai kehidupan orang biasa di berbagai belahan bumi Indonesia dari sudut pandang yang jarang dilirik orang kebanyakan. Membaca tulisan feature-nya akan menyadarkan kita semua bahwa hidup kita adalah tidak sendirian dan masih banyak orang yang harus diperhatikan agar rasa kemanusiaan semakin nyata tidak bersifat egois. Dengan memberi sesungguhnya kita telah menerima merupakan hal yang paradoks namun hal ini terlihat jelas dalam kehidupan sebagaimana diinspirasikan Sindhunata SJ seorang jurnalis sekaligus sastrawan yang berhasil menginterprestasikan kisah pewayangan Ramayana dalam bentuk baru hingga mampu berkomunikasi dengan peradaban manusia masa kini seperti tertuang dalam buku Anak Bajang Menggiring Angin.
Inspirasi yang telah didapat akan ditransformasikan menjadi keputusan yang akan mempengaruhi banyak orang. Keputusan yang baik diharapkan akan mendatangkan kemaslahatan bagi banyak manusia. Bahkan lebih jauh lagi inspirasi yang diperoleh dapat digunakan untuk melahirkan inspirasi baru yang memberikan magnitude lebih besar. Inspirasi tidak pernah berhenti dan terus dibuat oleh individu-individu yang memang mau memberikannya.
Kemampuan bukanlah isu utama dalam membuat inspirasi tetapi kemauan menjadi hal mendasar menggerakan roda-roda lainnya dalam diri seseorang untuk menghasilkan inspirasi bagi orang lain.
Tabik
yak
yak