Saturday, December 17, 2005

LONELINESS

Di satu pesta meriah, begitu banyak orang hadir dengan segala macam dandanan untuk mengikuti satu maksud diadakannya pesta ini : farewell to old year and welcome to new year. Malam ini malam tahun baru, jadi tidak heran jumlah manusia mendadak membludak di satu tempat seperti hotel, cafe, restaurant, pantai, resort pegunungan, gedung pertemuan bahkan rumah biasa. Hingar bingar musik menambah meriahnya pesta tahun baru. Belum lagi aneka makanan - minuman begitu melimpah. Memang, luar .... biasa, .... istimewa !

Mereka di tengah keramaian. Mereka berkelompok dengan teman, sanak saudara, keluarga besar, bahkan orang yang tidak dikenal sekalipun yang kebetulan ada di tempat itu. Mereka tidak sendirian namun beramai-ramai.

Kesendirian menjadi momok bagi manusia ? Mayoritas jawaban (diduga 99,9 persen) adalah YA. Berbagai teori mengabsahkan bahwa manusia adalah mahluk hidup yang memerlukan mahluk lain setidaknya pada tingkat minimal, semisal hewan piaraan. Ingat, film Tom Hanks yang terdampar di pulau tanpa satu mahluk hidup sebagai teman. Kesendirian pasti akan menghampiri setiap manusia yang pernah hidup di muka bumi ini. Saat dia datang, manusia menjadi takut, tidak nyaman, benci dan ingin segera dia berlalu. Manusia tidak mau berlama-lama dengan kesendirian. Manusia berusaha menghilangkan kesendirian dengan usaha aktifnya dan bila tidak membuahkan hasil, banyak juga yang mengakhiri kesendiriannya dengan kematian. Pikir mereka dengan mati, mereka tidak sendiri. Betulkah begitu ?

Kesendirian tidak selalu buruk. Ada sisi baik dari kesendirian. Saat manusia sudah hilang arah hidup atau tidak punya kendali atas hidupnya, maka dengan sendiri sangat menolong mengembalikan hal tersebut. Meski ada berbagai bentuk bantuan seperti konsultasi atau pendampingan namun tetap manusia membutuhkan saat sendiri untuk hal-hal tersebut,.... percayalah !

Kesendirian tidak harus selalu identik dengan kesunyian. Banyak yang berpikir dan memegang erat di otaknya bahwa sendiri berarti sunyi. Coba dipikirkan ketika manusia sendiri tanpa mahluk hidup di sekitarnya namun dia bisa memutar film dan musik begitu kencang sehingga tidak sunyi. Arti sunyi yang tidak diperluas atau ditambah arti baru berhubungan dengan suara (noise), suasana ruang yang senyap.

Pernah ada tayangan televisi ABC melbourne tentang manusia yang kecanduan internet atau computer games di Jepang. Menurut tayangan itu makin banyak manusia yang lebih suka sendiri dibanding bergaul dengan manusia lain. Apakah itu akan jadi tren manusia modern ? Saya tidak percaya. Manusia adalah darah dan daging. Mereka memiliki perasaan, pikiran, jiwa atau piranti lunak di dalam tubuh kerasnya. Seberapapun besar usaha manusia menghilangkan kebutuhan akan manusia lain maka jika dengan hati nurani kejujuran jawabnya masih membutuhkan. Teringat film Robin Williams yang berperan sebagai robot berubah menjadi manusia. Robot ingin menjadi manusia, karena di situ ada hidup yang utuh dalam arti ada perasaan, pikiran, jiwa atau piranti lunak.

Manusia datang ke planet ini bisa saja tidak sendiri (bayi kembar) dan ketika meninggalkan planet ini bisa saja tidak sendirian (bunuh diri masal sekte tertentu), namun saat bernafas di planet ini dia tidak bisa tidak pernah mengalami kesendirian. Apakah ada dalam putaran waktu dua puluh empat jam selama tujuh hari seminggu, satu manusia selalu bersama-sama dengan kelompoknya ? dengan keluarganya ? bahkan dengan yang terdekatnya ?

Saat sendiri memeluk manusia, apa yang seharusnya dilakukan atau dipikirkan atau dirasakan ? Menurut saya yang perlu dilakukan : Bersyukur karena sendiri. Yang perlu dipikirkan : Hal-hal positif apa dari keadaan sendiri. Yang perlu dirasakan : semangat hidup optimis bahwa sendiri yang sekarang tidak akan selamanya.

Karena hidup lebih berharga dari kesendirian, maka jangan biarkan kesendirian menguasai hidup yang adalah milik manusia dan penciptanya.

tabik,
sendiri di melbourne menjelang tahun 2006
yak