Thursday, December 22, 2005

The Meaning of Christmas

Bulan ini bulan desember. Saat Natal menjelang datang. Suasana sekitar kitar berubah dari biasanya dengan adanya hiasan natal menyeruak dan tersebar di berbagai tempat. Meriah, indah dan enak dipandang (meski beberapa orang berkata " it's too much").

Natal, natal... entah manusia setuju atau tidak, entah manusia merayakannya atau tidak, entah senang atau tidak, pasti menghampiri kehidupan manusia di setiap penghujung tahun masehi. Saking terlalu sering mengalami natal, banyak orang berkata sudah mulai bosan dengan natal. Mereka coba mengalihkan natal menjadi sesuatu yang lain bahkan mencoba menghentikan natal hadir dalam kehidupannya lebih baik lagi dalam hidup setiap manusia. Apakah usaha ini akan berhasil ?

Christmas is never die. Saya termasuk bagian manusia yang percaya akan hal ini. Sudah lebih kurang dua ribu tahun usia natal. Sudah tidak terhitung usaha manusia untuk menghilangkan natal dari dalam kehidupannya. Namun sampai saat ini, kita masih berjumpa dengan natal.

Dalam kehidupan manusia modern, yang dipermasalahkan dengan natal di banyak tempat oleh banyak orang adalah maknanya. Banyak yang berkata bahwa natal sekarang tidak bermakna seperti natal-natal sebelumnya. Natal sekarang sudah bergeser dari arti natal mula-mula. Natal sekarang hanya tempelan usaha bisnis komersial, dan masih banyak lagi pendapat tentang makna natal yang sependapat bahwa makna natal tidak seperti yang diharapkan.

Makna natal yang diharapkan manusia tentunya beragam tergantung siapa dia. Secara tradisional, manusia berharap natal bermakna penting, kudus, membawa perubahan baik, khidmat, kegembiraan yang sejati, perhatian tulus pada sesama, kedamaian, harapan akan masa depan yang lebih baik, dan masih ada lainnya yang bersifat positif. Menurut mereka natal pertama atau natal mula-mula memiliki semua makna tersebut di atas bahkan lebih. Seiring waktu berjalan, makna natal tidak lagi sama dengan yang terdahulu.

Mengapa natal berubah maknanya ? atau hanya perasaan dan pikiran kita semata bahwa makna natal berubah padahal sesungguhnya tidak ? Kemajuan peradaban manusia menjadi salah satu sumber jawaban mengapa makna natal berubah. Banyaknya perubahan-perubahan tatanan dan hubungan antar manusia dan antar kelompoknya membawa perubahan-perubahan di berbagai dimensi hidup individu manusia yang pada gilirannya merubah makna natal.

Apakah makna natal tidak boleh berubah ? satu pertanyaan sulit yang memerlukan jawaban ya dengan disertai alasannya juga jawaban tidak dengan dilampiri argumennya.

Saya memilih menjawab tidak boleh berubah. Alasan jawaban tersebut adalah : Iman kristiani saya percaya bahwa natal adalah bagian dari rencana Allah menyelamatkan manusia dari dosa melalui putra tunggalnya yang lahir dalam tubuh manusia saat natal. Makna natal mula-mula adalah kegenapan janji Allah sejak manusia jatuh dalam dosa melalui kehadiran Yesus Kristus. Tidak boleh berubah makna natal walau dalam lintasan waktu dan sejarah manusia karena setiap kali natal menghampiri manusia, maka diingatkan akan kegenapan janji Allah tersebut. Kita bersyukur bahwa Mesias telah datang membawa harapan, damai, sukacita, pemulihan, kepastian (jaminan) bagi hidup setiap manusia.

Natal sudah menghampiri saya tiga puluh enam kali. Saya menanggapi natal dengan memahami makna natal mula-mula baru dua puluh kali terakhir. Meski tidak selalu menanggapi natal dengan gegap gempita dan "heboh", saya memiliki waktu sejenak merenung dengan natal secara pribadi. Bersyukur pada Tuhan, saya diijinkan mengalami natal yang ke-sekian kali. Berterimakasih atas kegenapan janji Allah tersebut. Memohon penyertaan-Nya di waktu mendatang sampai Dia memanggil saya pulang ke rumah.

Natal tahun ini bukan natal pertama bagi saya. Berharap masih bisa berjumpa natal di tahun depan. Mungkin bagi sebagian manusia tahun ini adalah natal pertama mereka (bayi yang baru saja lahir tahun ini), namun ada juga yang baru pertama kali mengalami makna natal mula-mula. Apapun situasinya, bersyukurlah bahwa kita masih berjumpa dengan natal.

Masih ada isu lain seputar natal selain makna natal yang sering diperdebatkan, yaitu kesederhanaan natal vs kemeriahan natal, tapi biarlah di kesempatan lain dibahas.

Merry christmas ...
tabik
yak
melbourne, 23 dec 05