Sunday, January 20, 2008

TERLAMBAT TERBANG

Di era tahun 2000-an banyak bermunculan maskapai penerbangan murah (low cost carrier) di berbagai belahan bumi termasuk juga di Indonesia. Selain manfaat harga tiket yang murah namun ada hal yang harus diterima para penumpang maskapai jenis ini yaitu banyaknya keterlambatan jadwal terbang.

Sudah banyak orang mengalami keterlambatan (delay) jadwal terbang, saya sendiri mengalaminya belum lama ini. Penerbangan Airasia Indonesia tujuan Surabaya Jum’at 30 November 2007 dengan nomor penerbangan QZ7214 berjadwal terbang jam 15.25 ternyata mengalami keterlambatan hingga jam 17.45 akibat kerusakan hidrolik. Saya yang sudah berada di bandara Sukarno Hatta sejak jam 13.30 harus menunggu di ruang keberangkatan A7 selama 4 (empat) jam sebelum bisa terbang ke Surabaya.

Pengumuman keterlambatan disampaikan dua kali. Pertama-tama, petugas maskapai mengumumkan keterlambatan hanya satu jam tetapi belakangan setelah lewat satu jam, petugas tersebut memberi pengumuman pesawat baru bisa terbang jam 17.30. Tentu saja pengumuman-pengumuman itu disambut gerutu dan cemooh para calon penumpang. Hal yang menarik perhatian saya adalah bagaimana calon penumpang menghabiskan waktunya selama masa penantian itu.

Cara calon penumpang menghabiskan waktu menunggu :
1. Tertidur pulas
2. Makan makanan ringan
3. Mengisi teka-teki /puzzle
4. Asyik berbicara lewat handphone
5. Sibuk ber-sms dengan handphone
6. Memainkan fitur game di handphone
7. Mendengarkan radio lewat handphone
8. Menulis atau menggambar sesuatu di buku
9. Duduk termenung memikirkan sesuatu (melamun)
10. Menonton televisi yang ada di ruang tunggu bandara
11. Asyik bercakap-cakap dengan teman seperjalanannya
12. Membaca buku, koran, majalah atau bahan bacaan lainnya
13. Ada juga yang memijat-mijat badan teman seperjalanannya
14. Mengoperasikan komputer laptopnya mengerjakan sesuatu
15. Berjalan-jalan seputaran ruang tunggu mengamati suasana bandara
16. Mendengarkan musik lewat handphone atau mesin pemutar lainnya
17. Hanya merokok menerawang (hal ini dilakukan di luar ruang tunggu)

Kondisi calon penumpang yang mengalami keterlambatan terbang seperti tersandera dalam artian tidak kuasa memaksa untuk tetap terbang sesuai jadwal dan mengalami kerugian jika membatalkan keberangkatannya.

Posisi tawar calon penumpang sangat lemah. Apabila calon penumpang terlambat check in maka ia dihukum tidak bisa berangkat dan tiketnya hangus. Namun sebaliknya jika maskapai penerbangan tidak menepati jadwal terbangnya maka tidak ada sanksi apapun. Beberapa maskapai memberikan makanan ringan atau berat untuk melipur lara calon penumpang yang kesal akibat keterlambatan.

Salah satu cara menekan maskapai agar mengurangi keterlambatan adalah disediakannya delay box. Setiap penerbangan yang mengalami keterlambatan maka calon penumpang berhak mengisi delay coupon di delay counter dengan menunjukkan boarding pass. Delay coupon dimasukkan ke delay box sesuai maskapainya sehingga kelihatan maskapai mana yang paling banyak delay couponnya adalah maskapai yang sering terlambat jadwal terbangnya. Setiap akhir bulan, delay coupon akan diundi untuk merangsang calon penumpang memasukkan delay coupon setiap ada keterlambatan terbang. Hasil penghitungan delay coupon akan dipublikasikan setiap bulannya agar masyarakat tahu maskapai yang baik dan yang buruk dalam jadwal terbangnya. Delay counter dapat dikerjakan oleh Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dengan didukung oleh semua pihak yang berkepentingan untuk kemajuan industri penerbangan Indonesia.

Ide di atas masih dapat dirincikan agar jelas dan mudah dilaksanakan oleh pihak-pihak terkait. Saya harap di tahun-tahun depan calon penumpang tidak lagi terlantar di bandara menunggu kapan jadwal terbang pesawat.

tabik,
yak

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home