Purpose of life
Hidup dan waktu selalu akan hadir dekat dengan manusia. Tidak pandang apakah dia kaya atau miskin, terkenal atau biasa saja, serta apapun keadaannya, satu kali bertanya juga : hidup ini untuk apa?
Sangat banyak yang cepat mengabaikan hal itu karena tidak mau tahu dan tidak mau pusing. Hidup sudah sulit kenapa harus ditambah sulit dengan memikirkan hal seperti itu. Santai dan nikmati saja perjalanan hidup dari hari ke hari sampai saatnya kematian datang. Habis cerita.
Sebagian manusia menseriusi hal ini. Merenungkan lalu menuangkan dalam bermacam teori dan konsep guna memuaskan pertanyaan itu. Di abad modern dengan makin sesaknya manusia dan banyaknya perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidup membuat pertanyaan itu semakin mendengung di telinga maupun hati tiap manusia. Manusia memang tidak bisa menyangkalnya. Manusia membutuhkan pemahaman tentang hal itu.
Pendekatan spiritual menjadi sangat populer. Berbagai macam hal dilakukan dalam kerangka spiritual untuk menjawab pertanyaan itu. Ada yang merasa sudah mendapatkan jawaban atau pencerahan atau pemahaman namun ada juga yang masih bergulat untuk itu. Pendekatan spiritual memang sesuai dengan kodrat manusia yang terdiri dari badan jasmani dan jiwa rohani. Mencari tahu pertanyaan itu dengan badan jasmani sudah dibuktikan sia-sia belaka oleh sangat banyak manusia dalam rentang waktu sejarah yang sangat panjang.
Manusia hidup tidak ada dengan sendirinya. Adalah Sang Pencipta manusia yang membuat hadirnya manusia di bumi ini. Rick Warren dalam bukunya The Purpose Driven Life terbitan Zondervan tahun 2002 mengundang pembaca menyediakan 40 hari untuk membaca satu bab setiap hari sehingga memahami jawaban pertanyaan itu.
Hal sederhana yang Rick Warren tulis mula-mula adalah berpaling pada Sang Pencipta manusia guna mengetahui hidup manusia untuk apa. Karena Dialah yang merancang manusia maka Dia mengetahui pasti tujuan diciptakan manusia di bumi ini.
Buku ini ditulis dengan bahasa yang jelas dan dapat dipahami. Mengikuti undangan Rick Warren akan mengubah paradigma memandang hidup dan akhirnya memahami tujuan hidup manusia. Terdengar sensasional, namun begitulah sesungguhnya.
Berdoa agar anda memahami tujuan hidup.
tabik,
yak
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home